Aksi mimbar bebas dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Banyumas yang ke-452 dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (BEM Unsoed), beberapa BEM Fakultas di Unsoed, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Front Mahasiswa Nasional (FMN) pada Kamis (23/2).
Titik kumpul mimbar bebas bermula di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Unsoed pada pukul 14.00 WIB dan berangkat menuju Alun-Alun Purwokerto diikuti oleh puluhan mahasiswa yang dikawal ketat oleh aparat gabungan.
Ada empat isu yang disampaikan oleh peserta mimbar. Pertama, mengenai angka kemiskinan yang tinggi. Kedua, pemerataan pendidikan. Ketiga, angka stunting yang belum tuntas. Keempat, konflik agraria di Ajibarang. Isu tersebut disampaikan dalam bentuk orasi politik dan pembacaan puisi oleh beberapa mahasiswa.
Aji Satya Dharma selaku Koordinator Lapangan Aksi Mimbar bebas mengungkapkan bahwa masyarakat dituntut mengikuti peringatan HUT Banyumas. Namun, ternyata dalam diri masyarakat terdapat permasalahan yang belum selesai dan belum diakomodir oleh pemerintah.
Seruan aksi mimbar bebas ini ditujukkan untuk seluruh elemen masyarakat Banyumas. Akan tetapi masyarakat belum ada yang terlibat secara langsung dalam aksi tersebut dan pihak pemerintah tidak menemui massa aksi sampai aksi berakhir pada pukul 16.48 WIB.
Eskalasi lanjutan dari aksi ini masih menunggu keputusan forum yang terdiri dari seluruh peserta mimbar. “Besar harapan peserta aksi agar pemerintah bisa memberikan rekomendasi dengan membuat kebijakan yang mengakomodir masyarakat,” harap Aji.
Reporter : Khasan/Hus dan Elang/Hus
Penulis : Khasan/Hus
Editor : Faaz/Hus
