mediahusbandry.com – Aksi “Kamis Manis Ngopi Bareng Carektor” yang berlangsung pada kamis, 24 Maret 2022 berjalan kondusif. Kegiatan ini awalnya bertujuan untuk menghadirkan 3 carektor diantaranya Prof. Ir. H. Totok Agung Dwi Haryanto, M.P., Ph.D., Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc. Agr., dan Dr. Ir. V. Prihananto, M.Si. Tetapi alhasil kegiatan tersebut berubah menjadi diskusi bersama rektor terpilih.
Rektor Univeritas Jenderal Soedirman masa bakti 2022-2026 yang terpilih ialah Prof. Dr. Ir Akhmad Sodiq, M.Sc. Agr. Beliau resmi diumumkan karena memperoleh suara terbanyak pada pemungutan suara oleh anggota senat serta perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Pendidikan Tinggi yang berlangsung tertutup pada Kamis, 24 Maret 2022.
Aksi ini sebenarnya merupakan rangkaian kegiatan lanjutan dalam mengawal pemilihan rektor sekaligus menindaklanjuti permasalahan yang belum sesuai bagi mahasiswa unsoed. Aksi yang diiniasi oleh BEM Unsoed, BEM FEB, BEM FAPET, BEM FPIK, BEM KBMIK, dan BEM KM MIPA ini dikemas dalam bentuk diskusi dan juga ngopi bareng yang bertempat di Gedung Rektorat Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Kegiatan tersebut diawali dengan orasi dari aliansi BEM se-Unsoed, diantaranya BEM FEB, BEM MIPA, BEM FIKES, BEM KBMIK, BEM FAPET, dan BEM UNSOED. Orasi yang dibawa menitik beratkan pada masalah yang ada di Unsoed, seperti biaya pendidikan, green campus, kekerasan seksual, serta peminjaman fasilitas. Bagus Hadikusuma selaku koordinator lapangan menjelaskan bahwa “Kita punya keresahan dan permasalahan yang sama yaitu masalah terkait 4 sektor, diantaranya kebijakan kampus, fasilitas kampus, biaya pendidikan, kesejahteraan mahasiswa dan sekaligus mengirim pakta integritas.”
Bagus Hadikusuma menambahkan bahwa dalam aksi kali ini ingin membangun mindset bahwa aksi mahasiswa tidak hanya demonstrasi yang teriak di atas mobil komando, tetapi bisa juga aksi kreatif seperti ngopi bareng.
Kehadiran rektor terpilih di Gedung Rektorat membuat aksi berlangsung ramai. Hal tersebut dikarenakan rektor terpilih mengajak tanya jawab dengan mahasiswa. Dengan kegiatan tersebut, mahasiswa berharap permasalahan yang dilontarkan kepada rektor terpilih tidak hanya didengar saja, tetapi juga membuat pergerakan nyata.
“Sosok rektor yang diinginkan yaitu setiap apapun yang mahasiswa inginkan harus terpenuhi, contohnya melayani mahasiswa, program kerja dapat direalisasikan, aspirasi mahasiswa dapat diselesaikan, dan semua problem-problem yang ada di Unsoed minimal ada pergerakan nyata. Karena jika tidak terpenuhi akan berdampak ke semua hal, seperti kurangnya kepercayaan.”, ungkap Amat selaku mahasiswa Unsoed.
Mahasiswa Unsoed yang hadir juga mendesak kepada rektor terpilih untuk segera menandatangani pakta Integritas, tetapi beliau menolak menandatangi dengan alasan masih belum dilantik. Aksi yang bertepat di Gedung Rektorat tersebut tidak membuahkan hasil untuk penandatanganan pakta integritas, hal tersebut membuat perlu penjadwalan ulang untuk penandatanganan pakta integritas.
“Kita akan menjadwalkan lagi untuk terus mengupayakan pakta integritas ini untuk ditandatangani, tetapi kami juga berharap bahwa tidak hanya pakta integritas yang ditandatangani namun harus ada gerakan dari mahasiswa Unsoed untuk keberlangsungan masa bakti Pak Akhmad Sodiq selama 2022-2026.”, ungkap Bagus.
Reporter : Dedi/Hus
Editor : Faaz/Hus