Mediahusbandry.com- Pertama kalinya dalam 60 tahun terakhir, Italia gagal mengikuti Piala Dunia 2018. Dampaknya adalah Di Biagio terdepak dari kursi kepelatihan Italia yang selanjutnya diisi oleh manajer berpengalaman Roberto Mancini. Pergantian manajer dari Di Biagio menuju Roberto Mancini terbukti membawa dampak yang positif. Roberto Mancini mampu membawa anak asuhnya tampil solid dan impresif. Pelatih berusia 56 tahun tersebut mampu membawa Italia yang gagal melaju ke Piala Dunia 2018 menjadi salah satu tim kuat kemudian merajai Eropa.
Roberto Mancini menukangi Italia sejak tahun 2018 setelah 1 tahun bersama Zenit Saint Petersburg dan membawa Zenit finish diposisi 5 klasemen akhir. Mancini berhasil merubah gaya dan arah permainan Italia. Secara komposisi, Mancini cukup komplit, mulai dari pemahaman taktik hingga SDM-nya. Pemahaman taktik Mancini didapat setelah perjalanannya menahkodai tim-tim besar eropa seperti Inter Milan dan Manchester City. Mancini berhasil memanfaatkan pemain Italia yang memiliki gaya bermain cenderung offensive seperti Barella dan Chiesa, secara individual maupun tim. Dulunya, Italia cenderung bermain lebih bertahan dan menunggu bola yang kemudian berhasil diubah mancini dengan lebih mengejar musuh dan memaksa bermain di area pertahanan. Italia yang sudah tidak memainkan catenaccio-nya tetap memiliki pertahanan kuat, yang berisi pemain veteran seperti Bonucci dan Chellini. Mereka mampu membuat lini tengah tenang sehingga dapat menyajikan permainan offensive dan mampu membantu lini depan dalam menciptakan peluang dan mencetak goal. Efeknya adalah keberhasilan Italia menjuarai EURO 2020.
Tahun 2021 merupakan tahun yang spesial untuk punggawa timnas sepakbola Italia sekaligus tahun dimana terhentinya 36 laga tanpa kalah. Kenapa spesial? Karena ditahun 2021 timnas Italia berhasil menjuarai EURO 2020. EURO 2020 dilaksanakan tahun 2021 karena diundur sebab pandemi Covid–19. Italia menjuarai EURO setelah berhasil mengalahkan Inggris dipartai final lewat adu pinalti setelah skor sama kuat 1-1 diwaktu normal dan extra time. Donnaruma menjadi bintang dalam pertandingan tersebut karena tampil bagus dan mampu menggagalkan beberapa pinalti Inggris. Setelah menjuarai EURO 2020, timnas Italia menaruh fokus pada Nation League sebelum terdepak dibabak semi final melawan Spanyol.
Italia mangalami kekalahan setelah tiga tahun atau 36 laga tanpa kekalahan. Laga melawan Spanyol pada semi final Nation League mengakhiri catatan gemilang Italia sejak 2018. Saat berhadapan dengan Spanyol, pertandingan berlangsung menarik. Menit 17 Italia kebobolan oleh sontekan Ferran Torres, hingga pada menit 42 Leonardo Bonucci terpaksa menuju ruang ganti terlebih dahulu setelah melakukan pelanggaran kepada Busquets. Sebenarnya Italia tampil cukup apik dengan melesakkan 8 shots 5 diantaranya on target, Italia mencatatkan 25% possesion berbanding 75%. Spanyol yang menguasai jalannya pertandingan hingga laga berakhir 1-2 untuk kemenangan Spanyol, sekaligus berhasil menghentikan catatan apik Italia dengan 36 laga tanpa kalah sejak 2018 sampai 2021.
Penulis : Moh Izzudin/Hus
Editor : Abhipraya/Hus