Berita

Laskar Soedirman Gelar Aksi di Unsoed: Kecam RUU Pilkada dan Bela Demokrasi Indonesia

Purwokerto (23/8), mediahusbandry. com- Laskar Soedirman yang terdiri dari dosen, guru besar, mahasiswa, alumni Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) , dan warga Purwokerto menggelar aksi untuk menjaga kedaulatan dan demokrasi rakyat Indonesia dalam bentuk pernyataan sikap (23/8) di depan Patung Jenderal Soedirman Unsoed Purwokerto pada pukul 13.30 WIB.

Sebelum aksi dimulai, peserta terlebih dahulu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian dibuka oleh moderator dan dilanjutkan dengan pembacaan puisi karya W.S Rendra oleh perwakilan mahasiswa. “Menghisap sebatang lisong, melihat Indonesia Raya, mendengar 130 juta rakyat dan di langit dua tiga cukung mengangkang berak di atas kepala mereka// matahari terbit fajar tiba dan aku melihat delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan aku bertanya, tetapi pertanyaan- pertanyaanku membentur meja kekuasaan yang macet dan papan tulis papan tulis para pendidik…”.

Menurut Prof. Hibnu Nugroho, S.H, M.H. RUU Pilkada yang melonggarkan batasan umur pencalonan kepala daerah merupakan bentuk penghianatan terhadap amanah rakyat Indonesia. “Tindakan baru DPR RI dan pemerintah yang merupakan pengkhianatan terhadap amanat rakyat dan bahaya besar bagi demokrasi Indonesia” ujarnya. Selanjutnya, beliau membacakan pernyataan sikap yang berisikan kecaman terhadap rekayasa konstitusi yang membahayakan demokrasi dan kutukan terhadap kekerasan aparat kepada pejuang demokrasi. “Empat, Laskar Soedirman mengecam segalakeras bentuk rekayasa dan manipulasi konstitusi yang mencederai nilai-nilai demokrasi, baik yang terjadi saat ini maupun yang masa lalu yang membuka jalan bagi praktek korupsi dan nepotisme. Lima, Laskar Soedirman mengutuk tindakan kekerasan apparat terhadap para pejuang demokrasi yang berusaha menyelamatkan masa depan Indonesia dan menuntut pembebasan segera tanpa syarat para peserta aksi yang damai ditahan.”

Terkait dengan pembatalan pengesahan RUU Pilkada, ia menyampaikan bahwa rakyat harus tetap mengawal keputusan tersebut agar tidak terjadi revisi oleh pemerintah.

Reporter: Disky/Hus
Narator: Ardian/Hus
Editor: Ardian/Hus

Leave a Reply

Your email address will not be published.