Purwokerto (8/6), mediahusbandry.com – Kegiatan “Fapet Berkurban” kembali digelar di Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman pada Sabtu, 8 Juni 2025. Acara ini dimulai sejak penggalangan dana pada 14 Mei dan mencapai puncaknya dengan penyembelihan empat ekor domba serta pembagian daging kurban. “Kita mulai dari donasi dosen dan alumni, lalu dilanjut mahasiswa dan eksternal,” ujar Erza, Menteri Dalam Negeri Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Peternakan 2025 (BEM Fapet 2025). Ia juga menjelaskan bahwa pemotongan dilakukan oleh Salman, mahasiswa yang direkomendasikan dari tahun sebelumnya. Lokasi penyembelihan sendiri berada di belakang lapangan basket Fapet, yang telah disiapkan sejak hari sebelumnya.
Koordinasi acara dilakukan bersama oleh BEM Fapet 2025 dengan dukungan berbagai pihak, meskipun terdapat sejumlah kendala. “Kesulitannya lebih ke koordinasi dan teknis pendistribusian karena belum ada struktur kepanitiaan resmi,” tambah Erza. Ia menekankan pentingnya pembentukan panitia khusus tahun depan agar kegiatan lebih terarah. Menurutnya, dibandingkan tahun lalu, kegiatan tahun ini lebih tertata dan jumlah hewan kurban juga meningkat. “Harapannya tahun depan bisa mulai persiapan lebih awal, bahkan dua atau tiga bulan sebelumnya,” ujarnya.
Kontribusi dari UKM juga turut mewarnai suasana kurban tahun ini, salah satunya UKM Teater Corak. “Saya ikut ambil bagian mewakili UKM walau saya beragama Kristen,” kata Usya Nurul, perwakilan Teater Corak. Ia mengaku senang bisa terlibat meski sempat merasa jenuh menunggu terlalu lama. “Seru sih, ini pengalaman pertama yang bisa jadi pelajaran di tahun depan,” lanjutnya. Ia juga menyarankan agar jumlah hewan kurban ditambah agar lebih banyak mahasiswa bisa kebagian.
Para mahasiswa Fapet lainnya juga turut ambil peran penting dalam proses pelaksanaan, mulai dari penyembelihan, pengemasan, hingga pembagian. “Anak-anak itu kerjanya tulus banget, merasa ini acara milik bersama,” ungkap Erza mengapresiasi antusiasme mahasiswa Fapet. Kerja gotong royong ini menurutnya menunjukkan semangat kebersamaan antar elemen kampus. Ia menyebut bahwa Fapet Berkurban bukan sekadar program kerja, tapi wujud dari kepedulian sosial mahasiswa peternakan. “Kita ingin semua elemen merasa punya andil dan manfaat dari kegiatan ini,” tuturnya.
Pembagian daging dilakukan pukul 13.00 dan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai fakultas. “Senang banget bisa dapat, apalagi buat anak kosan yang jauh dari rumah,” ujar Jovan mahasiswa Fapet 2024. Ia mengaku dapat info pembagian dari teman-temannya di organisasi. Hal serupa juga dirasakan oleh Maya dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang merasa kegiatan ini sangat membantu mahasiswa rantau. “Rasanya senang, bingung masaknya aja, tapi pasti dimasak bareng teman,” ucapnya sambil tertawa.
Mahasiswa dari fakultas lain seperti Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (FIKES), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Pertanian, hingga Fakultas Perairan dan Ilmu Kelautan (FPIK) juga ikut menerima manfaat dari kegiatan ini. Eva dan Angen dari Fapet 2022 merasa senang akhirnya bisa mencoba ikut setelah melihat pengumuman di media sosial. “Kesannya senang karena gratis, dan baru tahun ini bisa coba ambil,” ucap Eva. Mereka berharap agar tahun depan skala acara diperluas agar bisa menjangkau lebih banyak mahasiswa. “Semoga Fapet berkurban tahun depan ada sapi, sapi limosin satu ton,” lanjut Eva sambil tertawa.
Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat secara materi, tetapi juga memberikan dampak sosial dan edukatif bagi mahasiswa. “Kami ingin mahasiswa belajar cara gotong royong, dari penggalangan dana sampai distribusi daging,” jelas Erza. Selain itu, kegiatan ini juga mempererat hubungan antar fakultas dan masyarakat sekitar. “Kita bagikan juga ke tetangga belakang fakultas dan para karyawan Fapet Unsoed,” ujarnya. Erza menutup dengan satu kata untuk menggambarkan acara ini: bermanfaat.
Reporter: Ingke/Hus & Dwi/Hus
Narator: Ingke/Hus
Editor: Lusi/Hus & Qonita/Hus
