Oleh: Gusti Pandu, Fapet 2016
Perahu telah bersandar pada dermaganya
Alunan nada terlantun untuk sang pencipta
Kau bagaikan batari cinta utusan penguasa
Namun, kasihmu bagai Nirmala yang terluka
Senja mulai murung
Deru ombak tak lagi menyapa
Mimpiku tak lagi sedalam palung
Ketika cinta menjelma dewata
Malam pun terasa syahdu
Derai hujan terasa sendu
Hati yang gundah sedang rindu
Namun pilu,
Api cemburu membakar semua kenangan itu