Berita

Aksi #IndonesiaGelap di Banyumas hari ini.

Purwokerto (19/2), mediahusbandry.com- Telah berlangsung aksi massa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyumas. Aksi ini diikuti oleh para mahasiswa perguruan tinggi se-Banyumas, mulai dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), UIN Prof. KH Saiffudin Zuhri, Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIKOM), Institut Teknologi Telkom Purwokerto, serta Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Tak hanya dari kalangan mahasiswa aksi ini juga didukung oleh masyarakat dengan turunya lembaga Persatuan Pasar Sekabupaten Banyumas (SABAMAS) dalam aksi hari ini. Para massa melakukan aksi di Gedung DPRD Banyumas dengan membawa sejumlah isu yang diangkat guna untuk ditindaklanjuti oleh pihak pemerintah pusat melalui pemerintah daerah.

Tuntutan yang dibawakan dalam aksi ini adalah adanya keresahan situasi nasional yang berdampak pada rakyat mulai dari efisiensi anggaran, masalah mengenai militerisme, dan banyak keresahan yang lain yang membuat memicu adanya gerakan aksi hari ini. “Isu yang diangkat yaitu 10 poin tuntutan yang dikemas sebagai Indonesia Gelap meliputi isu yang mendasari kependidikan, isu kebijakan pemerintah yang di keluarkan tanpa dengan kajian akademik yang ilmiah, isu HAM, efisiensi anggaran dimana harusnya digunakan untuk keberlangsungan publik, sistem politik yang buruk,” tutur Wiyah dari BEM FH Unsoed selaku salah satu koordinator lapangan dalam aksi hari ini.

Gerakan dan keresahan kolektif melalui Soedirman Melawan sudah lebih dulu mengecek ombak melalui fitur add yours di Instagram. Target utama yaitu pihak DPRD Banyumas agar memiliki pandangan yang sama dengan masyarakat (khususnya) Banyunas bukan karena kepentingan partai politik. “Sampai sekarang DPRD turun bukan dengan keresahan yang sama tapi karena kepentingan partai politiknya, dan itu yang bahaya,” tambahnya.

Foto : Yoga/Hus

Aksi hari ini secara keseluruan menunjukkan semangat yang besar oleh para aksi dalam memperjuangkan hak dan memberikan peringatan pada pemerintah untuk lebih peduli mengenai kesejahteraan rakyat. Para aksi berharap dapat terus mempertahankan semangat ini dan dapat mengembangkan gerakan yang lebih baik untuk kedepannya agar pemerintah tidak semena-mena dalam membuat suatu kebijakan. “Suara masyarakat bisa didengar dan kebijakan dapat mewakili masyarakat dan tidak merugikan semua baik dari mahasiswa, masyarakat, juga pejabat negara itu sendiri,” tutur Isnaeni dan Yuma yang merupakan perwakilan dari BEM Telkom Purwokerto University.

Target dari gerakan SEMARAK ini yang sesuai dengan hasil konsolidasi yang telah
dilaksanakan pada Selasa malam (18/2) yaitu bertemu langsung dengan pihak DPRD
Banyumas, penyampaian poin tuntutan kepada pihak DPRD Banyumas, membuat video
pernyataan sikap, serta penandatanganan surat tuntutan. Hasil akhir target aksi dinyatakan
sudah cukup tercapai. Hal tersebut disampaikan oleh Rabiatul Adawiyah bahwa meskipun target aksi sudah tercapai, namun masih ada hal yang belum matang yaitu terkait seluruh
fraksi partai politik yang ada di DPRD Banyumas belum menandatangani tuntutan tersebut.
“Sebenernya targetnya bukan hanya memastikan bahwa mereka telah berkomitmen dan
sudah menerima, tidak ingin hal-hal itu cuma diterima saja, melainkan mereka harus punya
pandangan yang sama dengan masyarakat Banyumas dan berani untuk menurunkan semua
anggota DPRD dan fraksi-fraksinya” jelas Rabiatul Adawiyah.

Masyarakat melalui aksi ini berharap poin-poin tuntutan benar-benar mendapat jawaban pada Hari Jum’at 21 Februari 2025 hingga ke pusat. Aliansi masyarakat Banyumas dengan DPRD Jawa Tengah harus memiliki satu suara yang sama, jika pemerintah suprastruktur politiknya (eksekutif dan legislatif) tidak memenuhi tuntutan maka massa aksi siap untuk turun lebih banyak lagi.

Reporter : Yesi/Hus, Ingke/Hus, Reva/Hus, Qonita/Hus, Lusi/Hus

Penulis : Reva/Hus

Editor : Qonita/Hus, Lusi/ Hus, Dwi/Hus

Leave a Reply

Your email address will not be published.