Oleh: Adam Putra
Di ujung lidah kata tersendat, terhimpit sunyi, terbungkam sekat.
Suara meronta ingin terbang, tapi sayapnya diikat bayang.
Di dada, gelora terus menyala, ingin bersuara, ingin bicara.
Namun tembok tinggi menghadang, membuat takut, membuat bimbang.
Jika kata harus dibungkam, bagaimana kebenaran disampaikan?
Jika pikiran terus dikekang, di mana letak kemerdekaan?
Suara bukan musuh yang harus dipadamkan, ia cahaya, ia kehidupan.
Jangan biarkan takut menang, karena kebebasan tak bisa diredam.