mediahusbandry.com- pembukaan kegiatan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Desa Melung dilaksanakan pada hari Jum’at (28/7). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fapet, Kepala Desa Melung, Ketua BPD Desa Melung, Pemuda dan Pemudi Desa Melung, dan beberapa mahasiswa Fapet Unsoed.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari ketua PPK Ormawa, pembina, dan Kepala Desa Melung. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pre test, penyampaian materi dan praktik pembuatan pupuk kompos.
Kegiatan PPK Ormawa ini melibatkan 14 orang mahasiswa yang terdiri dari 11 mahasiswa fapet, 1 mahasiswa FEB, dan 2 mahasiswa Faperta dan berlangsung dari bulan Juni sampai bulan November 2023. Dr. Ir. Agustinah Setyaningrum, MP., IPU selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fapet Unsoed sekaligus pembina PPK Ormawa ini menyampaikan bahwa kegiatan ini dipantau langsung oleh Dikti Kemendikbud yang nantinya akan dilombakan tingkat nasional dan Final nya akan dilaksanakan di Jember. “Mohon do’a dan dukungannya semoga selama kegiatan PPK Ormawa ini berlangsung, mahasiswa dapat menjalankan program kerja sesuai dengan Biaya, Mutu, dan Waktu (BMW) yang telah ditentukan” Pungkas Bu Ning.
Desa Melung merupakan desa binaan UPM Fapet Unsoed sehingga masyarakat desa Melung sudah mengenalnya lebih dulu. Banyaknya masyarakat yang memelihara kambing menjadikan desa Melung memiliki potensi feses kambing yang melimpah. Feses tersebut biasanya dijadikan pupuk kompos untuk lahan pertanian, namun baru sebagian kecil saja. Sisanya masih dibiarkan dan tidak diolah dengan baik. Dyah Ayu Shintawati selaku ketua PPK Ormawa menjelaskan bahwa 97% peternak kambing didesa Melung belum mengolah limbah feses kambing dengan baik, sedangkan 3% peternak sudah mulai mengolahnya bahkan sampai dijual. Akan tetapi, penjualan feses tersebut harganya masih murah yaitu Rp.3000-5.000 per kantongnya. “Nanti kita membuat pupuk kompos yang bagus dan harganya bisa mencapai Rp.20.000 per kantong dengan cara menjalin kerjasama dengan laboratorium tanah, BPOM, dan BUMDES” Jelas Dyah.
Hal tersebut mendapat respon positif dari masyarakat dan pemerintah Desa Melung. “Alhamdulilah sekarang mahasiswa melibatkan para pemuda desa Melung sehingga harapannya bisa berkelanjutan. Pemuda ini diharapkan bisa mempraktekkan dan melanjutkan kegiatan ini sekaligus membantu pemasaran melalui HP nya masing-masing” Ucap Khoerudin, S. Sos selaku Kepala Desa Melung. Ia juga menjelaskan bahwa dari awal tahun 2023 pupuk pabrikan mengalami keterbatasan, sehingga dengan adanya kegiatan ini diharapkan penggunaan pupuk organik bisa digunakan lagi. Pemerintah Desa Melung kedepannya juga akan membentuk unit pertanian dibawah BUMDES.
Setelah acara sambutan selesai, dilanjutkan acara pre test dimana para pemuda diperintahkan untuk menjawab kuisioner yang sudah disediakan oleh panitia. Kemudian acara dilanjutkan dengan penyampaian materi pembuatan pupuk kompos oleh Bu Ning selama 50 menit.
Penyampaian materi tersebut bertujuan untuk menambah wawasan pemuda Desa Melung sekaligus menjadi bekal untuk menjalankan kegiatan PPK Ormawa ini. Setelah materi selesai disampaikan, pemuda diarahkan menuju Green House untuk praktek langsung pembuatan kompos yang didampingi langsung oleh Bu Ning dan Panitia PPK Ormawa.
Kegiatan ini ditutup setelah pembuatan kompos selesai pada pukul 23.00 WIB. Alif selaku salah satu pemuda Desa Melung menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan harapannya bisa memajukan Desa Melung dikemudian hari.
Editor : Khasan/Hus
Reporter : Afif/Hus, Dika/Hus, Fairuz/Hus
Narasi : Khasan/Hus