Oleh : Ghaitza Andara
Diri ini melenguh pun berlekas
Lolongan jiwa kian mencekik nurani
Tapi kita ini apa daya?
Kerja nyata layaknya pantulan,
kiasan dari polemik-polemik kapitalisme
Apa yang selanjutnya diresap?
Esensinya? Hah, bercanda
Reformasi ini seakan terus meluruh tak tau batas
Sang Raja Rimba Raya telah sedikit banyak terkikis baunya
Terhisap sedu sedan sistem “elok” yang diracik petinggi
Gembalaan untuk asupan ego birokrasi
Kemana alur transparansi bermuara? Kemana pula menguapnya?
Tidak secuil pun mampir ke badan ini
Para perengek negeri,
dan aku pun menertawakan hingar bingar kekolotan ini
Bilang saja kalau tak mampu!
Jangan beratkan badanmu dengan stok omong kosong
Tidak perlu!
Nusantara ini hanya perlu gebrakan mental
Kebijakanmu, hanya figura lawas, Tuan.