Berita

Kemah Bakti UPM 2025: “Karsa Semar” Wujud Nyata Pengabdian di Desa Sikapat

mediahusbandry.com- Purwokerto (23/6) UPM (Unit Pengabdian Mahasiswa) kembali menggelar program tahunan unggulan mereka, Kemah Bakti (KEMBA), yang tahun ini diselenggarakan di Desa Sikapat selama lima hari, terhitung sejak malam pembukaan pada 19 Juni 2025. Mengusung tema “Karsa Semar” yang berarti pengabdian dengan niat yang baik. KEMBA menjadi wadah aktualisasi mahasiswa dalam membangun kedekatan dan kontribusi nyata kepada masyarakat desa binaan.

Tiara Maharani Wibowo, selaku Koordinator Acara sekaligus Koordinator Lapangan, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan KEMBA tahun ini sangat beragam dan menyasar berbagai lapisan masyarakat. “Pembukaan acara dilaksanakan pada malam hari tanggal 19. Lalu, di hari pertama, tanggal 20, paginya tidak ada kegiatan, tapi siang harinya ada pertandingan sepak bola dan malamnya ada turnamen Mobile Legends secara online. Kemudian di hari kedua, paginya kami mengadakan kegiatan edukasi tentang cuci tangan dan pembuatan ice cream. Sore harinya ada sparring atau fun game bola bersama warga Sikapat, lalu malam harinya ada lagi pertandingan Mobile Legends, tapi kali ini dilakukan secara offline. Di hari ketiga, tadi pagi kami mengadakan kegiatan pembuatan nugget bersama Pak Irfan, dosen kami, yang diawali dengan senam pagi dan malam ini akan ada malam puncak yang dimeriahkan dengan pertunjukan lengger.” ujarnya

Dokumentasi: UPM Fapet Unsoed

Project Officer, Rahmat Jariko, menekankan pentingnya keberlanjutan dan inovasi dalam kegiatan ini. Ia menyatakan bahwa KEMBA tidak sekadar program rutin, tetapi salah satu program terbesar dan wajib bagi anggota UPM. Sikapat dipilih karena merupakan salah satu desa binaan utama UPM sejak awal berdiri, dan tahun ini menjadi giliran desa tersebut setelah tahun sebelumnya dilaksanakan di Desa Melung. “Kita tidak ingin sekadar template kegiatan tahun lalu. Harus ada pembaruan agar warga tidak bosan dan tetap antusias,” ujarnya.

Respon masyarakat pun sangat positif. Jefri Hariono, warga sekaligus tokoh masyarakat Desa Sikapat, menyebutkan bahwa kegiatan KEMBA membawa banyak dampak baik, termasuk pelatihan UMKM, kebersihan lingkungan, hingga pembangunan jalan yang diberi nama “Adugara”. Ia juga mengapresiasi keramahan panitia dan tidak adanya komplain dari warga, bahkan rumah-rumah kosong yang dijadikan posko justru menghidupkan suasana lingkungan. “Harapannya Ketika ada kegiatan UPM itu dapat meninggalkan kenangan buat tahun kedepannya.” Ujarnya.

Kemah Bakti ini juga menjadi ajang pembelajaran bermasyarakat secara langsung bagi para mahasiswa. Dengan tinggal di rumah warga, para peserta dituntut untuk benar-benar membaur dan menjaga etika. Harapan ke depan, seperti yang disampaikan oleh Tiara dan Rahmat, adalah agar KEMBA terus hadir dengan konsep yang inovatif, menyatu dengan kebutuhan masyarakat, serta tetap menjunjung semangat pengabdian yang tulus. Satu kata yang menggambarkan KEMBA 2025 menurut panitia? “Keren” dan “Merinding”. Sebuah refleksi dari hangatnya sambutan warga dan dalamnya kesan yang ditinggalkan kegiatan ini.

Reporter: Ingke/hus, Yesi/hus, Dwi/hus, Alif/hus

Dokumentasi: UPM Fapet Unsoed

Narator: Reva/hus

Editor: Yesi/hus

Leave a Reply

Your email address will not be published.