Opini

Makan Bergizi Gratis: Janji Manis yang Berakhir Pahit di Sekolah

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejatinya hadir sebagai angin segar bagi pelajar dan masyarakat. Pemerintah menjanjikan makanan sehat, bergizi, dan gratis demi melawan stunting serta meningkatkan konsentrasi belajar. Namun, realitas di lapangan jauh dari indahnya janji. Sejumlah siswa justru mengeluh karena menu yang disajikan hambar, monoton, bahkan tidak sesuai dengan pedoman gizi seimbang. 

Dilansir dari suarasumbar.id pada 18 September lalu, menu yang dianggap minim gizi itu hanya terdiri dari empat butir stroberi, tiga potongan kentang rebus, sepotong tempe, sayur buncis, saus, dan hanya sepotong kulit ayam tanpa daging.

Keluhan bukan hanya soal selera, tetapi juga keamanan pangan. Laporan keracunan massal terhadap siswa setelah mengonsumsi lauk dari program MBG terus bermunculan. 

Menurut laporan laporan Tempo pada 23 September BGN mendata ada 5.080 korban kasus keracunan MBG dengan 46 kasus. Sedangkan Kementerian Kesehatan mencatat sekitar 60 kasus keracunan MBG dengan jumlah korban sebanyak 5.207 orang. Dan BPOM mencatat sebanyak 55 kasus dengan jumlah korban 5.320 orang. Kasus – kasus ini memunculkan keresahan, alih-alih memperkuat kesehatan anak, program ini bisa menjadi risiko bagi keamanan pangan mereka.

Lebih jauh lagi, masalah teknis justru membuka peluang besar bagi oknum nakal. Ada mitra pengelola yang mundur karena pembayaran tidak lancar, ada dapur produksi yang diduga memakai bahan hampir basi, bahkan ditemukan makanan berulat di beberapa daerah. Semua ini menimbulkan kecurigaan publik: apakah dana besar yang digelontorkan pemerintah benar-benar sampai ke piring anak-anak, atau justru tersedot di meja para koruptor?

Sebagai mahasiswa dan bagian dari generasi muda, kita tidak boleh diam. MBG adalah program yang bisa membawa dampak besar bagi masa depan pendidikan dan kesehatan bangsa. Tapi jika dibiarkan berjalan tanpa evaluasi, ia hanya akan menjadi ladang korupsi dan bencana di piring siswa. Saatnya kita kritis, mendorong transparansi, dan ikut mengawasi agar slogan “bergizi” benar-benar terasa di lidah dan tubuh anak bangsa, bukan sekadar janji kosong.

Referensi:

Chandra R. 2025. Viral Kulit Ayam Tanpa Daging Jadi Menu MBG Wali Murid Kecewa. Suarasumbar.id. Diakses pada 24 September 2025, https://sumbar.suara.com/read/2025/09/18/203724/viral-kulit-ayam-tanpa-daging-jadi-menu-mbg-wali-murid-kecewa.

Shabrina, D. 2025. Korban Keracunan MBG Sebanyak 5 Ribu Orang. Tempo. Diakses pada 24 September 2025, https://www.tempo.co/politik/ksp-korban-keracunan-mbg-sebanyak-5-ribu-orang-2072332.

Penulis: Anonim

Editor: Lusi/Hus

Leave a Reply

Your email address will not be published.