Sastra

Redup Yang Tak Padam, Padam Yang Terekam

Karya : Moh Izzudin Abdillah

Pada harap yang mulai meredup

Hadir serupa percik api yang mengobarkan

Menggerakkan asa seluruh sendi

Mangalirkan irama lewat nadi menuju hati

Matahari waktu dhuha menyentuh wajah

Dia menenangkan, aku bersumpah

Mengais sadar, menadahi tetesan air

Gawai membawa hanyut dan mengalir

Padanya menggeser tabir yang redup

Padanya namamu datang merangsang gugup

Selamat pagi kuucapkan

Sekepal rindu tersampaikan

Pada hangat yang mulai beranjak

Tersisih panas yang menapak

Putaran benda pencipta angin tak mampu menyejukkan

Peluh menetes deras di lantai kosan

Namamu menjelma angin segar

4 musim terlewat tanpa sadar

Di penghujung musim kemarau sapamu memberi kabar

Cantik, manis, lucu, wangi, pintar, ahh!!! terlalu panjang, kusebut kamu sempurna

Leave a Reply

Your email address will not be published.