LPM Husbandry : Purwokerto (24/9/2019) – Massa aksi dari berbagai elemen mahasiswa khususnya mahasiswa pertanian dan organisasi yang terfokus pada kesejahteraan kaum tani wilayah Banyumas menggelar aksi di depan Alun-alun Purwokerto untuk memperingati Hari Tani Nasional. Massa menyuarakan orasinya terhadap masalah pertanian di Indonesia. Akar permasalahan utama yang diangkat adalah monopoli perampasan tanah, hampir 90 % tanah atau sumber daya alam yang ada di Indonesia dikuasai oleh negara dan swasta, hanya 10% yang dikuasai oleh kaum tani.
24 September merupakan peringatan Hari Tani Nasional, namun hingga saat ini para petani belum merdeka. 59 tahun Undang-Undang Pokok Agraria disahkan namun masih banyak permasalahan di sektor pertanian, hak kaum tani banyak dirampas dan dimonopoli, contohnya petani tidak bisa menjual produknya sendiri dan banyak lahan yang dimiliki oleh tuan tanah besar dan borjuasi komprador.
Tuntutan utama dari aksi yang dilakukan massa adalah hentikan segala bentuk monopoli dan perampasan tanah sebagai akar kemsikinan rakyat serta akar permasalahan asap kebakaran hutan dan lahan. Banyak lahan yang dikuasai oleh TNI seperti di Darmakradenan, Ajibarang yang menggunakan HGU (Hak Guna Usaha). Di Urutsewu juga klaim dilakukan oleh Kodam IV Diponegoro atas tanah warga di pesisir, bahkan kaum tani yang melawan mendapat tindakan represif dari pihak TNI. Tuntutan umum dari aksi ini adalah permasalahan asap yang ada di Kalimantan dan Sumatera untuk bisa segera diatasi sehingga tidak terjadi kriminalisasi pada petani sekitar.
Massa berharap mahasiswa selalu terlibat dalam perjuangan rakyat terutama dalam memperjuangkan hak kaum buruh dan tani, Karena, kaum tani merupakan “Soko Guru” bagi kedaulatan rakyat Indonesia.
“Mahasiswa mampu terlibat dalam perjuangan rakyat dan kaum buruh karena akar permasalahan pendidikan yang mahal, lapangan pekerjaan yang tidak layak disebabkan oleh permasalahan monopoli dan perampasan tanah. Selanjutnya, pemerintah mencabut RUU Pertanahan yang melancarkan monopoli tanah, melaksanakan reforma agraria sejati untuk membangun industralialisasi pertanian” Ujar Ibrahim Syah selaku korlap aksi.
Selain berorasi dan menyuarakan hak hak kaum tani, massa aksi juga melakukan aksi galang dana untuk membantu korban bercana kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Aksi galang dana ini mendapat banyak sambutan positif dari berbagai kalangan dan beberapa pengunjung yang datang ke Alun-alun Purwokerto.
Reporter : Enno/Hus
Editor : Usup/Hus