Oleh: Dedi Arif/Hus
Waktu akan terus bergerak, tetapi itu tidak membuat zaman berubah. Karena yang membuat zaman berubah itu adalah manusianya sendiri. Hal tersebut sama halnya dengan puisi, sebab puisi yang dulunya banyak mengangkat topik perjuangan melawan penjajah, kini berubah menjadi perjuangan mendapatkan orang terkasih. Hal ini dikarenakan, manusia sudah tidak lagi mengalami masa penjajahan, akibatnya, puisi sudah tidak relevan dewasa ini.
Bicara tentang puisi, apakah kalian tahu bahwa 28 April adalah hari puisi nasional? Jika kalian tahu hal itu, berarti kalian saat ini masih peduli dengan puisi. Karena masih banyak orang yang tidak mengetahui bahwa 28 April merupakah hari puisi nasional.
Lalu, bagaimana kondisi puisi saat ini? Kondisi puisi saat ini cukup memprihatinkan dikarenakan minat puisi anak muda zaman sekarang semakin hari semakin memudar. Kondisi tersebut dapat terjadi akibat perkembangan teknologi yang semakin mutakhir, membuat orang tidak perlu susah payah membuat puisi dengan kualitas yang bagus, sebab kita dapat dengan mudahnya mengaksesnya di internet.
Kebiasaan anak muda mengakses puisi di internet menimbulkan dampak yang cukup memprihatinkan. Pasalnya, hal ini membuat anak muda mulai kehilangan daya cipta dan kreasinya. Karena untuk mengungkapkan isi hati saja membutuhkan karya orang lain.
Selain itu, hal tersebut juga membuat anak muda menjadi pemalas, karena mereka lebih memilih cara yang instan daripada harus membuat puisi yang adiluhung dan sarat akan makna. Sebab bagi mereka mencari dan menyusun kata-kata itu bukanlah hal yang mudah.
Tetapi pada kenyataanya membuat puisi itu adalah hal yang tidak begitu sulit. Karena keindahan puisi itu diawali dengan kejujuran. Apabila puisi tersebut diisi dengan kejujuran maka puisi tersebut akan kelihatan lebih berkelas dan juga menyayat hati bagi pembacanya.
Maka dari itu, mari berpuisi untuk mengungkapkan isi hati kita. Luangkan ruang imajinasi dan biarkan jemari kita menari. Biarkan isi pikiran dan isi hati kita tertuang dalam rangkaian kata di atas kertas suci tak bernoda.