mediahusbandry.com-(8/4) Serikat Masyarakat Bergerak (Semarak) Kabupaten Banyumas yang terdiri dari 26 elemen mahasiswa se-Banyumas mengadakan aksi Banyumas Melawan di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyumas. Aksi tersebut diikuti oleh ratusan mahasiswa yang dikawal oleh aparat gabungan. Aksi tersebut dimulai sekitar pukul 14.00 WIB dan berakhir pukul 17.00 WIB.
Terdapat lima tuntutan yang disuarakan oleh Semarak Banyumas. Pertama, menuntut penundaan pemilu yang dijadwalkan 2024. Kedua, menolak kenaikan harga bahan pokok dan bahan bakar minyak (BBM). Ketiga, menolak perpanjangan masa jabatan melalui amandemen Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Keempat, menghentikan kriminalisasi dan intimidasi aktivis. Kelima, mewujudkan reformasi agraria sejati dan industrialisasi nasional.
Lima tuntutan tersebut disetujui oleh Bupati Banyumas, Achmad Husein. “Saya juga setuju dengan kelima tuntutan tersebut,” ujar Achmad Husein. Supangkat, wakil ketua DPRD III menyatakan bahwa tuntutan tersebut ditandatangani karena bersifat rasional, sehingga layak untuk diterima oleh pihak pemerintah daerah.
“Mengawal jalannya aksi, dari pihak TNI-Polri mengerahkan sekitar 300 personel. Terkait perizinan aksi ini, elemen mahasiswa telah melakukannya pada Kamis, 07 April 2022 dengan batasan waktu hingga pukul 18.00 WIB.” Ujar Edy Suranta Sitepu selaku Kapolresta Banyumas.
Aksi berakhir dengan sedikit kericuhan karena terjadi perbedaan pendapat dari mahasiswa yang meminta kejelasan dari keberlanjutan hasil aksi.
Bagus selaku Koordinator Lapangan Aksi Banyumas Melawan, berharap supaya Pemerintah Kabupaten Banyumas menyampaikan aspirasi kepada pemerintah pusat. “Pesan untuk teman-teman mahasiswa semua, bahwa aliansi semarak tetap mengawal, tidak ada mufakat sama sekali antara kita dengan elit politik. Jadi kita tetap mengawal terus, kita akan mengadakan konsolidasi lagi, mengadakan teklap, dan aksi jika tuntutan kita tidak disampaikan dan tidak ada realisasi dari pusat terhadap penundaan pemilu masa jabatan 3 periode, kenaikan harga bahan pokok, masalah terkait kriminalisasi aktivis, dan masalah konflik agraria.” Jelas Bagus.
“Aksi ini kalau untuk rakyat itu positif saja. Cuman nanti saya berharap untuk disampaikan kesana(pemerintahan pusat) jadi jangan berhenti disini. Jangan hanya ada orasi tapi harus ada titik temu sampai dimana dan dibuktikan seperti apa. Yang penting rakyat mampu menghadapi kebutuhan seperti sembako dan sebagainya walaupun dalam masa pandemi, tapi seharusnya tetap dilindungi.” ujar Bowo, masyarakat yang menyaksikan aksi Banyumas melawan.
Reporter : Ilham/Hus, Alna/Hus, Isa/Hus, Linda/Hus, Khasan/Hus, Afif/Hus
Narator : Alna/Hus, Linda/Hus
Editor : Faaz/Hus