Purwokerto (7/7), mediahusbandry.com- Unit Pengabdian Masyarakat (UPM) kembali menyelenggarakan Kemah Bakti (Kemba) yang dilaksanakan selama tiga hari, yakni pada tanggal 5 sampai 7 Juli 2024. Kemba merupakan program kerja dari UPM yang diadakan setiap tahun, untuk tahun ini kembali menggunakan Desa Melung sebagai tempat penyelenggaraannya. Tema yang diusung tahun ini yaitu ”Aksata Bhakti” yang berasal dari Bahasa Sanskerta, memiliki makna pengabdian yang tidak akan pernah putus.
Hari pertama, 5 Juli 2024 merupakan pembukaan kemudian dilanjutkan kegiatan mengajar di TPQ yang sebelumnya sudah dilakukan sowan dengan tiap RW yang ada di Desa Melung. Acara dilanjutkan dengan kegiatan penyuluhan peternakan dengan memanggil para peternak yang ada di Desa Melung. “Kami memanggil peternak yang ada di Desa Melung lalu melakukan tanya jawab dengan pembicara yang kami bawakan,” Terang Haikal Assidiq selaku ketua pelaksana Kemba 2024. Pembicara yang didatangkan pun merupakan salah satu Dosen Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), yakni Prasetyo, S.Pt, MP.
Hari kedua dilanjutkan dengan kegiatan bermain bersama anak-anak desa yaitu membuat es krim, bermain game serta pembagian hadiah. Tak hanya berkegiatan bersama anak-anak, panitia Kemba pun menggelar kegiatan bersama pemuda, salah satunya adalah bermain voli bersama. Namun, sibuknya pemuda Desa Melung pada hari kedua pelaksanaan Kemba membuat permainan voli dipindahkan ke hari selanjutnya. Pada malam hari diadakan kegiatan penyuluhan Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) dengan menghadirkan pembicara Mochamad Sugiharto, S.Pt., MM, Ph.D., IP., ASEAN Eng selaku Dosen Fapet Unsoed, panitia mengundang beberapa UMKM yang ada di desa Melung untuk kemudian diberikan penyuluhan.
Hari terakhir dilanjutkan dengan kegiatan fun voli yang sebelumya tertunda dengan dibagi menjadi 5 tim, 4 tim dari pemuda desa dan 1 tim dari panitia Kemba. Malam harinya diadakan malam puncak, yaitu akhir dari segala rangkaian acara yang telah dilakukan. Kegiatan malam puncak mengundang antusiasme yang tinggi dari warga Desa Melung, menurut penuturan Haikal, malam puncak berjalan dengan lancar dengan antusiasme warga yang melebihi ekspektasinya. Tidak hanya warga Desa Melung, perwakilan dari Amikom, Manggala, Anggota Biasa UPM, Warga Fapet hingga masyarakat umum juga ikut memeriahkan malam puncak.

Antusiasme tidak hanya datang dari warga, pemerintah desa pun ikut merasa bersyukur dengan diadakannya Kemah Bakti. Menurut Lurah Desa Melung, Khoerudin, S.Sos, kegiatan ini memberikan banyak kebermanfaatan untuk warga desa dari segi peternak maupun usaha UMKM serta untuk menyambung tali silaturhami antara mahasiswa dengan warga. “Dalam kegiatan Kemba menghadirkan pembicara dari Dosen Fapet yang membahas tentang tatalaksana pakan ternak, termasuk membuat silase yang merupakan pengetahuan yang baik dan bermanfaat untuk mengantisipasi saat musim hujan,” jelas Khoerudin. Selain itu juga kegiatan pelatihan bagi UMKM dinilai dapat meningkatkan kesejahteraan usaha warga yang diharapkan dapat menyerap ilmu mulai dari pembuatan hingga pemasaran. Pelatihan pembuatan es krim yang menambah pengetahuan warga juga diharapkan dapat membuka peluang usaha untuk kedepannya. “Saya memberikan kesempatan mahasiswa untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian,” tambahnya.
Desa Melung kembali dipilih menjadi lokasi Kemah Bakti untuk memudahkan dalam kegiatan surat menyurat, mengingat 2 tahun yang lalu kegiatan ini juga dilakukan di Desa Melung sehingga panitia sudah merasa lebih dekat dan akrab dengan warga Melung. “Desa Melung kembali dipilih dikarenakan panitia sudah merasa lebih akrab dengan warga Desa Melung, selain itu untuk memudahkan pembagian surat karena sebelumnya Kemba pernah dilaksanakan di Desa Melung,” Ujar Haikal.
Kegiatan Kemah Bakti ditutup dengan penampilan dari Galeri Musik Peternakan (Gamet) dan Tari Lengger yang berlangsung dengan meriah.
Reporter: Dwi Lestari/Hus, Fairuz/Hus
Narator: Rika/Hus
Editor: Ardian/Hus