fapet mania
Berita

FAPET MANIA : Loyalitas dan Rasionalitas

fapet mania

FAPET MANIA, siapa warga Fapet yang tidak tau dengan tim “sorak sorai” ini? Semua kepala pasti tau. Tapi, sebatas mana “tau”-nya mereka?

Fapet mania? Kenapa dinamakan seperti itu? Ternyata, latar belakang dilabelkan dengan nama Fapet mania dikarenakan generalisasi untuk semua mahasiswa Fapet Unsoed, jadi bisa dibilang inilah produk dari solidaritas kita sesama mahasiswa Fapet Unsoed. Tidak berlebihan, tidak pro juga, memang seperti itulah kehidupan kampus cokelat. Eksistensi dari Fapet mania ini mulai terdengar suaranya pada rentang tahun 2008 sampai 2009. Salah satu faktor penggebraknya bisa dilihat dari antusiasme dan kobaran semangat yang mereka keluarkan ketika berada di tribun. Mendukung dengan segala atribut atau maskot nyeni dan koreografi yang berapi-api. Berkaitan dengan eksistensi mereka, ada salah satu poin yang menjadi identitasnya Fapet mania, yaitu baju merah. Merah, menurut mereka adalah sebuah lambang yang menghidupkan keberanian. Dan terkenal lah mereka dengan baju merahnya.

Fapet mania dibentuk dan terus ada semata-mata bukan hanya sebagai tim “sorak sorai” tribun. Memang, tujuan inti yang bisa kita lihat secara gamblang adalah menjadi supporter terdepan ketika tim sepakbola Fapet sedang bertanding, menyicil harum untuk kampus. Tetapi, lebih dari itu. Fapet mania sedikit banyak berkontribusi dalam mendukung event event yang diadakan internal Fapet. Entah itu event yang diadakan oleh UKM-UKM Fapet atau event yang diselenggarakan dari pihak birokrasi kampus. Kegiatan-kegiatan mereka berkesinambungan dengan segala event yang ada di Unsoed. Tetapi, tidak bisa dipungkiri, eksistensi mereka memang “adanya” di lapangan sepakbola, tribun terutama. Hal tersebut dikarenakan para Fapet mania memang lebih banyak mempunyai passion dan hobike arah sana.

Dalam perhelatan UFC CUP 2019 yang diselenggarakan di GOR Soesilo Soedirman awal September lalu, tim Fapet hanya mampu melaju sampai babak penyisihan setelah dikalahkan FT melalui babak adu penalti. Meski begitu, selama tim Fapet berlaga disitu selalu ada Fapet mania. Dengan loyalitas yang tinggi mereka mengawal tim kebanggaanya. Sepanjang pertandingan koreo dan chant kreatif menggema di tribun Fapet mania. Koreo yang digunakan pun dengan kreatifitas dan rasionalitas yang tinggi. Tidak ada koreo yang rasis dan memprovokasi supporter lawan.

Saat pertandingan melawan tim Fisip, Fapet mania membuat koreo 3D terbesar yang pernah ada di Unsoed. Dengan penuh kebanggaan mereka memperlihatkan koreo yang kreatif dan atraktif. Sayangnya, pertandingan tersebut beberapa kali terhenti karena ulah provokator yang membuat suasana tribun menjadi chaos. Pertandingan berakhir dengan kemenangan Fapet 3-0 atas Fisip. Setelah pertandingan usai beruntung masing-masing supporter kembali kondusif dan tidak ada kericuhan lagi.

Dalam hal mendukung tim Fapet, Fapet mania berusaha sebisa mungkin agar tetap berada di dalam jalurnya. Maksudnya, tidak melakukan hal-hal yang berakhir rasis baik dalam bentuk verbal maupun secara fisik. Mereka hanya menggunakan segala cara di luar rasisme yang dapat membuat tim lawan down, misalnya dengan unjuk gigi maskot yang menjulang di tribun Fapet, ataupun sorak-sorai yang digemakan, nyanyian, yel-yel, dan semacamnya yang membuat gemuruh atmosfir tribun.

Fanatisme dan loyalitas memang perlu guna menunjukan kebanggaan diri kita terhadap tim kebanggaan. Namun, akal sehat dan rasionalitaslah yang paling penting dalam dunia supporter. Karena yang fanatik kebanyakan tidak menggunakan rasionalitasnya, sehingga yang terjadi adalah kericuhan, sentimen rasialisme, dan tindakan provokatif lainnya.

“Sportivitas dan anti rasisme sangat penting dan sangat diperlukan dalam sebuah pertandingan, terutama untuk para pemainnya, karena dapat menciptakan lingkungan pertandingan yang kondusif dan sehat. Ya harapan saya untuk Fapet mania di tahun-tahun yang akan datang, semoga semakin ramai, semakin menyadari kalau anak-anak Fapet itu perlu didukung, ada pahlawan-pahlawan yang bermain untuk membanggakan Fapet. Semangat terus untuk para pemain bola Fapet,” ucap Lukman Gojir selaku ketua Fapet mania.

Reporter : Reka Putra

Narasi : Ghaitza Andara

Editor : Ulil Albab

One thought on “FAPET MANIA : Loyalitas dan Rasionalitas

Leave a Reply

Your email address will not be published.